Sabtu, 02 Februari 2019

Kita dan Puisi: Sebuah Perkenalan atau Perjumpaan Kembali

Meminta saya menjadi pemateri pada kelas puisi sesungguhnya dapat diperdebatkan. Waktu akhirnya membuktikan bahwa saya bukan penulis, lebih-lebih penyair. Jika penulis disempitkan dalam pengertian orang yang rutin menulis, menerbitkan karyanya di surat kabar, menerbitkan buku lewat penerbit mayor; maka saya tidak termasuk.

Kurang lebih, saya hanyalah manusia pada umumnya, yang pada beberapa kesempatan disergap keresahan dalam menjalani perjalanan hidup ini. Kemudian dengan sedikit sekali kepekaan sastrawi yang tuhan titipkan, akhirnya saya menemukan puisi sebagai bentuk ekspresi. Orang lain mungkin melukis, menari, bermusik; saya menulis puisi.