Mari kita mulai topik ini dengan sebuah pertanyaan. Apa yang benar-benar Anda inginkan dalam hidup? Jawaban dari pertanyaan itu tentu saja bisa sangat beragam. Seseorang bisa menjawab saya ingin memiliki rumah mewah, mobil mewah, pasangan yang menyenangkan, atau mungkin jabatan yang tinggi. Beberapa yang lain mungkin akan menjawab ingin menjadi profesional dalam bidang tertentu, ingin sukses sebagai A, ingin berkarir di B. Sangat beragam.Beberapa dari kita mungkin alpha tentang satu hal terpenting. Bahagia. Ya, karena pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana seandainya setelah mendapatkan semua yang Anda inginkan itu Anda tidak bahagia? Mungkin ada yang segera menyanggah, bagaimana mungkin orang yang sukses dalam pekerjaan, memiliki semua materi yang bisa diimpikan oleh seseorang, kemudian ia tidak bahagia?
Kalau kita bersedia membuka mata lebar-lebar maka kita akan segera menemukan beragam fakta yang menunjukkan bahwa materi telah terbukti gagal melindungi kita dari rasa sakit. Seseorang yang bisa dengan bebas mengganti kendaraannya dengan tipe paling anyar yang ada di pasaran seperti hal nya orang biasa jajan gorengan pinggir jalan saat jalan-jalan sore pun tetap bisa tidak bahagia. Seseorang bisa dianggap sukses oleh orang kebanyakan, kolega, teman-teman terdekat, dan keluarga. Ia meraih semua yang orang anggap keren, dan dibahas secara fantastis oleh sebuah majalah. Semua orang seolah selalu bersedia memberikan standing applause kepadanya untuk semua yang sudah ia raih. Namun, ia bisa saja merasa hampa, tidak hidup dengan utuh, dan sekali lagi ia tetap bisa tidak bahagia.
Melihat beragam kenyataan tersebut, kita harus sangat berhati-hati dalam menentukan hidup macam apa yang sejatinya ingin kita jalani. Agar kita tidak merasa hampa saat kita nanti berada di puncak yang sudah begitu kita perjuangkan dengan berdarah-darah. Kita harus dengan cermat melihat apa saja sebenarnya hal-hal yang bisa membuat kita berbahagia.
Persoalan bahagia memang sedikit misterius. Kesempatan untuk merasakan senang, terpuaskan, bahagia, sejatinya dibagikan dengan sangat adil oleh tuhan. Jika kita bisa dengan tepat memilih jalan terbaik untuk mendapat semua itu. Bukan hanya di ujung jalannya, namun di sepanjang perjalanan kita harus melaluinya dengan berbahagia.
Adakalanya kita terpukau oleh sesuatu, terheran-heran, tidak habis pikir, bagaimana sesuatu bisa terjadi, atau bagaimana seseorang bisa meraih begitu banyak hal yang membahagiakan. Misalnya saat menonton sebuah pertunjukkan sulap kita akan terpukau dengan permainan yang disajikan. Kita akan kebingungan dan bertanya-tanya bagaimana itu bisa terjadi. Akan tetapi semua keheranan dan kebingungan akan sama sekali hilang ketika kita tahu bagaimana triknya, ketika kita tahu kunci permainan itu.
Dalam hidup ini tuhan telah menetapkan banyak sekali hukum. Segala hal yang ada di dunia ini akan mengikuti hukum tersebut. Sebut saja hukum gravitasi, hukum aksi-reaksi dan sebagainya. Semuanya mengikuti suatu kaidah tertentu, semua ada rumusannya. Begitu juga tentang dimungkinkannya sesuatu. Ada sebuah rumusan yang saya percaya kita semua meyakininya. Rumusan yang maksud adalah “apapun ditambah dengan izin Tuhan = terjadi”. Apapun di sini bisa jadi bisa berupa kesempatan, usaha, konsitensi, dan sebagainya. Di sini lah kuncinya, ketika kita sudah tahu bagaimana semuanya bekerja, kita tidak akan kebingungan lagi untuk menjalani kehidupan ini.
Sukses seseorang dalam hidup bisa diukur dari seberapa banyak kata Ya yang ia peroleh. Ada sebuah lelucon yang bisa dengan jelas menggambarkan konsep ini pada kita. Ini memang lelucon tapi memang begini lah adanya. Kita lihat bagaimana seorang pria mendekati seorang wanita. Mungkin pertama akan dimulai dengan, Boleh kenalan? Ya. Boleh minta nomor ponsel? Ya. Boleh main ke rumah? Ya dan seterusnya hingga sampai pada suatu hari si pria bertanya Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Ya. Begitu pula dalam menjalani hidup, sukses kita bisa diukur dari seberapa banyak kita mendapatkan Ya (persetujuan) dari tuhan.
Lanjutkan membaca ke artikel: Pribadi yang Mudah Mendapatkan Persetujuan Tuhan br />
Tidak ada komentar:
Posting Komentar